ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Oleh: Maxi Ogeetohai Dogomo

 

12/5/2015/, tepat pukul 09:00. Saya Dari Asrama Tunas Harapan Yameeowa, padang bulan Abepura, saya menggunakan Motor Jupiter MX menuju perumnas tiga waena untuk mengunjungi saudara saya Yulius Butu, yang biasanya disapa dengan sebutan Yuli, setibanya Diasrama LPMAK, karna Yuli bertempat tinggal di asrama tersebut.

 

Beberapa menit kemudian kami (saya bersama Yuli) makan nasi bungkus yang dibeli oleh saudara Yuli, sesudah kami melahap makan yang telah disiapkan tersebut kami mulai menyusun rencana untuk berpergian untuk mengisi waktu kosong pada hari minggu, kemudian saudara yuli berkata kepada saya bahwa, kami harus mengunjungi saudaranya Di Asrama Katolik Polomo di Sentani.

 

Mulai dari pukul 10:00 kami mulai berjalan menuju sentani, dalam perjalanan menuju Sentani, didepan terminal ekspo motor kami kehabisan bensin, kemudian kami mendorong motor ke pertamina ekspo, lalu kami mengisi bensin deharga lima belas ribu lalu kami melanjutkan perjalanan ke Asrama Polomo Sentani.

Pada pukul 11:00 tiba di asrama polomo, kami berdua singgah di Mall Brobudur sentani dan membeli dua bungkus surya kecil, dan masuk Asrama Polomo sentani lalu bertemu dengan saudaranya, lalu bercerita bersama saudaranya Yuli, sambil bertanya dan bercerita mengenai studinya di smp katolik polomo.

 

Jam menunjukan pukul 12:15 siang kami mulai mengendari motor yang kami gunakan menuju kearah doyo, sesaimpainya kami dipertikaan jalan, jalan lurus adalah menuju Doyo baru, kemudian yang belok kekiri atau kearah danau sentani adalah menju Doyo Lama, Genyem kemudian apabila jalannya diteruskan lagi menuju Kabupaten Sarmi.

 

Pada saat tiba dipertikaan jalan tersebut kami dihadapkan pada dua pilihan apakah kami harus mengambil jalan lurus atau kami belok kiri kearah Doyo Lama, karna memang perjalanan kami ini tanpa rencana atau tujuan sebelum berpergian, tetapi kami lebih lebih memilih jalan menuju doyo lama, dan jalan akan kami tempuh ini pun kami berdua belum perna berjalan sebelumnya dan ini pertama kali kami jalan.

 

Setibanya di Doyo Lama, kami mengecek bensin di dalam tangki motor yang gunakan, namun bensinnya tersisa hanya sedikit, tetapi kami berkeputusan untuk melanjutkan perjalan kami, pertengahan jalan antara Doyo Lama dan Genyem kami mendapati tempat penjualan bensin enceran, lalu mendekati tempat penjulan bensin tersebut dan mengisi bensin sebanyak 3 liter dangan harga 36 ribu dengan harga perliternya 12 ribu.

 

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami hingga tiba di pertikaan jalan, kami membaca tulisan yang terpampang di rambu jalan, tertis bila teruskan menuju kabupaten sarmi, apabila mengambil jalan ke kiri tembus di Yoka, tetapi kami terus saja melanjutkan perjalanan kami menuju kearah sarmi, namun setelah kami berjalan kearah sarmi beberapa kilo meter kedepan kami memutuskan untuk kembali.

 

Setelah kami kembali sampai di pertikaan jalan yang ada terpampang rambu petunjuk, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami jalan yang nantinya kami akan tembus di Yoka. Namun jalan yang nantinya kami akan tempuh ini pun kami tidak perna lalui, jalan ini pun kami tidak tahu jalan dan kampong seperti apa yang akan kami jumpai.

document tohai:  jembatan  rusak 2015

Kami melanjutkan perjalanan kami, setiba di kampong sesi jalan yang kami tempuh itu pun sangat rusak parah, bahkan jalan tersebut bukan hanya hanya rusak tetapi badan jalannya pun hanya satu jalur, cukup ukan kendaraan beroda dua saja yang bias lalui jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan beroda empat karna jalannya dan jembatanya pun rusak total.

                                                                        

                            


Setelah kami lewati kampung tersebut tibalah kami di sebuah pertikaan jalan kami menjadi bingung dan kami berhenti sejenak disitu, lalu pada saat yang bersamaan itu pula, lewat seseorang yang menggunakan motor, lalu kami bertanya kepadanya, kakak kami sedang kebingungan jalan mana yang harus kami lalui untuk menuju ke yoka, lalu ia menjawab bila kalian mengambil jalan yang lurus berarti kalian akan tiba di Yoka tetapi kalian memilih mata jalan yang menuju ke kiri berarti, itu jalan menuju ke Telaga Love.Beberapa detik kemudian lelaki tersebut meninggalkan kami lalu ia berjalan menuju telaga love, lalu saya mengingat kembali keindahan Telaga Love yang beberapa waktu lalu teman teman saya mencerikan kepada saya tentang indahnya Telaga Love yang menawan hati, lalu kami pun mengambil keputusan untuk mengunjungi telaga love yang waktu lalu perna saya penasaran mendengar ceritanya. Dan kami melanjutkan foto foto untuk kenangan yang akan diabadikan dalam leptop.

 tohai document: foto di telaga love 2015

Setelah menghabiskan beberapa menit, untuk foto bersama dan dilanjutkan dengan isap rokok, kami melanjutkan perjalanan pulang, lalu kami berdua tiba diasrama LPMAK di waena tepat pukul 5:07

 

Itulah pengalamanku yang sangat terkesan bagiku selama masih menganyam pendidikan di jayapura diantara beberapa pengalaman lainnya yang sangat mengesankan bagiku.

 


“Ditulis Oleh Maximus Dogomo Mahasiswa USTJ, Jurusan Teknik Sipil”

 

 

 

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top